Rabu, 27 Oktober 2010

Busi Mobil

Busi Mobil

busi mobil retroBusi, walaupun berukuran kecil,  memiliki peran penting dalam proses pembakaran pada mobil retro.
Busi memiliki dua fungsi utama yaitu :
  1. Memberikan pengapian pada campuran bahan bakar  di dalam mesin.
  2. Mentransfer panas dari ruang bakar mesin.
Agar busi dapat memercikkan api (electrical performance), maka busi harus dialiri listrik yang memadai.  Arus listrik ini didapatkan dari sistem pengapian yang ada pada mobil.
Pada saat bekerja, suhu pada ujung busi harus cukup rendah untuk mencegah terjadinya pembakaran dini (pre-ignition), akan tetapi harus cukup tinggi untuk menghindari “fouling” (ujung busi terlapisi oleh bahan bakar/oli/karbon).  Hal ini disebut sebagai  Thermal Performance, yang dapat diatur dengan rentang panas atau jenis busi yang dipilih, yaitu “busi panas” atau “busi dingin“.
bagian busi mobil retroPerbedaan antara “busi panas” dan “busi dingin” terletak pada komposisi dan panjang insulator yang merupakan bagian dari “metal body“  yang masuk ke dalam ruang bakar mesin. Jika insulator berukuran pendek, maka disebut sebagai “busi dingin“. Sedangkan busi dengan insulator berukuran panjang disebut sebagai “busi panas“.
Busi dingin lebih mudah melakukan transfer panas ke cylinder head, biasanya digunakan untuk mesin-mesin yang bekerja berat, seperti untuk keperluan balap atau untuk pemakaian jarak jauh.
Busi panas adalah tipe busi yang lambat memindahkan panas yang diterima dari ruang bakar mesin. Kelebihannya adalah cepat mencapai temperatur kerja ideal. Kelemahannya, apabila digunakan pada mesin-mesin yang bekerja berat, busi dapat terbakar. Oleh sebab itu busi panas hanya digunakan pada mesin-mesin ringan untuk jarak dekat.
Untuk memudahkan konsumen, produsen busi memberikan kode angka untuk menentukan rating panas ini. Walaupun kode angka ini menunjukkan  rating panas sampai dingin,  masing-masing produsen memberikan kode rating panas yang berbeda-beda. Contohnya :
NGK : nilainya dari 2 – 11
CHAMPION : nilainya dari 1 – 25
DENSO : nilainya dari 9 – 37
.
busi panas dingin mobil retro.
Busi biasanya didesain dengan gap (jarak) yang dapat disesuaikan dengan spesifikasi mesin yang mengunakannya. Gap busi pada mobil retro berkisar antara 0.045″ – 0.070″ ( 1,2 – 1,8 mm). Setelan gap busi yang salah akan berpengaruh pada kemampuan kerja mesin yaitu :
Gap terlalu sempit : walaupun busi dapat memercikkan api pada setiap putaran mesin, pengapiannya terlalu lemah.
Gap terlalu jauh : percikan api lebih kuat tetapi pada kecepatan tinggi seringkali busi tidak dapat memercikkan api
Untuk memilih tipe busi yang cocok, dapat melihat kode yang terdapat pada sisi insulator. Sebagai contoh adalah :

Busi NGK, Tipe : BPR5ES-11

busi NGK BPR5ES-11B : diameter ulir ( B-14mm).
P : tipe insulator.
R : tipe busi dengan resistor.
5 : tingkat panas busi (semakin besar akan semakin dingin).
E : panjang ulir ( E-19mm)
S : tipe penggunaan (S-Standart)
-11 : celah busi yang direkomendasikan (1,1 mm)
.

DENSO Tipe : W24ES-U

busi densoW : diameter ulir (W-14mm)
24: tingkat panas busi
E : panjang ulir (E-19mm)
S : tipe penggunaan (S-Standart)
U : konfigurasi gap
.
Busi memiliki masa pakai tertentu, akan tetapi dengan setting mesin yang sempurna yaitu pada sistem pengapian dan pencampuran bahan bakar, masa pakai busi dapat diperpanjang. Pada saat penggantian,  busi dapat berfungsi sebagai indikator untuk melihat  kondisi mesin.
Berikut ini adalah beberapa kondisi busi beserta penyebabnya, dengan cara melihat bagian ujung/ elektrode busi :
.
busi pada mesin normalNORMAL
Ciri-ciri : elektroda berwarna coklat keabu-abuan. Menunjukkan mesin bekerja dalam kodisi sempurna.
Rekomendasi: Bila busi baru dipasang, ganti dengan busi yang mempunyai sumbat kisaran panas yang sama.
.
busi usangUSANG
Ciri-ciri : ada sejumlah kecil deposit pada bulatan elektroda, warna tetap normal. Penyebabnya adalah  mesin dipaksa bekerja pada cuaca dingin dan lembab,  campuran bahan bakar yang “miskin” (bensin terlalu irit) dan busi sudah terlalu lama tidak diganti. Rekomendasi : ganti dengan busi baru dengan spesifikasi yang sama dan tepati jadwal service pemeliharaan mobil.
.
deposit arang pada busiKERAK ARANG
Ciri-ciri : deposit jelaga kering pada insulator. Menunjukkan campuran bensin yang terlalu “kaya” (boros), pengapian yang sudah  lemah atau tidak sempurna  (misfiring) dan mesin susah di start. Rekomendasi : pastikan busi memiliki kisaran panas yang tepat. Periksa filter udara, sistem bahan bakar atau sistem manajemen mesin.
.
kerak debu pada busiKERAK DEBU
Ciri-ciri : deposit berwarna cokelat menumpuk pada bagian samping atau pusat elektroda atau keduanya. Berasal dari minyak dan atau aditif bahan bakar yang menghalangi percikan api busi, serta pengapian yang tidak sempurna (misfiring). Rekomendasi: Jika pada waktu yang singkat  atau jarak tempuh yang pendek deposit sudah terakumulasi, berarti ada oli yang masuk ke ruang bakar, segera periksa dan ganti seal klep.  Jika masih terjadi, masalah ada pada aditif bahan bakar.
.
deposit oli pada busiDEPOSIT OLI
Ciri-ciri : elektroda berwarna hitam tertutup lapisan oli. Disebabkan oleh kebocoran pada seal klep atau pada  ring piston, sehingga oli masuk ke ruang bakar. Dapat juga karena pembakaran yang tidak sempurna (misfiring), serta mesin yang sulit di start. Rekomendasi: Segera perbaiki mesin dan ganti dengan busi baru.
.
gap busi menyatuGAP MENYATU
Ciri-ciri : kerak hasil pembakaran mengeras dan menyatu pada elektroda. Penyebabnya adalah busi sudah tidak berfungsi (rusak/mati).
Rekomendasi: bersihkan kerak di antara dua elektroda, ganti dengan busi baru.
.
busi terlalu panasMELEPUH
Ciri-ciri : elektroda busi melepuh, isolator berwarna putih, elektroda terkikis, tetapi  tidak ada deposit. Akibatnya busi akan lebih cepat rusak. Rekomendasi: Periksa kisaran panas busi apakah sudah sesuai dengan spesifikasi mesin, pengapian terlalu  maju (voor), campuran bahan bakar terlalu “miskin” (irit), periksa  intake manifold,  periksa apakah ada kebocoran vakum di ruang bakar atau klep dan periksa sistem pendingin mesin yang mungkin tidak bekerja   dengan sempurna.
.
busi melelehMELELEH
Ciri-ciri : elektroda meleleh dan Insulator berwarna putih. Kemungkinan kotor karena pengapian tidak sempurna (misfiring) atau ada banyak kerak di dalam ruang bakar.  Jika dibiarkan dapat mengakibatkan kerusakan pada  mesin. Rekomendasi: Periksa kisaran panas plug apakah benar, periksa waktu pengapian (kemungkinan  terlalu maju), campuran bahan bakar terlalu “miskin” (irit), pendingin tidak bekerja sempurna, kurang pelumasan.
.
busi kuning mengkilapKUNING MENGKILAP
Ciri-ciri : Insulator memiliki penampilan kekuningan mengkilap. Menunjukkan bahwa pembakaran suhu ruang telah meningkat secara tiba-tiba pada saat akselarasi mesin. Penyebabnya adalah deposit yang mencair membentuk lapisan konduktif karena misfiring pada kecepatan tinggi. Rekomendasi: ganti dengan busi baru dan p ertimbangkan untuk menggunakan busi yang lebih dingin.
.
busi rusak atau pecahRETAK ATAU PECAH
Ciri-ciri : Isolator retak atau pecah, disebabkan oleh knocking yang terjadi terus menerus, atau teknik penyetelan gap yang tidak benar. Jika didiamkan dapat merusak piston. Rekomendasi: Pastikan oktan bahan bakar sesuai  persyaratan mesin. Atur gap busi dengan cara yang benar.
.
elektroda busi bengkokKERUSAKAN MEKANIS
Ciri-ciri : elektroda bengkok, disebabkan oleh benda asing di ruang bakar atau piston yang beradu dengan busi. Akibatnya silinder akan mati dan menyebabkan kerusakan piston.
Rekomendasi: periksa dan bersihkan ruang bakar serta pasang busi dengan

Accu

Accu

accu mobil retroAccu adalah salah satu jenis baterai isi ulang, yang berfungsi memasok energi listrik ke sebuah mobil untuk keperluan Starting (menyalakan motor stater), Lighting (Lampu) dan Ignition (pengapian).
Pada mobil retro yang masih menggunakan teknologi lama, jenis Accu yang banyak digunakan adalah jenis lead-acid (accu basah). Accu jenis ini komponennya merupakan gabungan dari beberapa lempengan timbal dan lempengan oksida, yang direndam dalam larutan elektrolit yang terdiri dari 35% asam sulfat dan 65% air.
Accu mobil retro pada umumnya menyediakan tegangan sebesar  12 volt. Tegangan ini didapat dengan cara menghubungkan enam sel galvanik secara “seri”. Setiap sel menyediakan 2,1, jadi apabila di charge penuh, akan menghasilkan 2,1 volt x 6 sel = 12,6 volt. Jika tegangan ini turun atau Accu tidak lagi bisa menyimpan arus listrik, berarti Accu sudah mulai rusak (soak). Biasanya ditandai dengan bunyi klakson yang melemah, lampu tidak terang, waktu starter mesin jadi lebih panjang, bahkan tidak lagi bisa menggerakkan starter.
Kondisi Accu, dapat diukur dengan suatu alat yang men-simulasikan besar beban yang masih mampu diterima oleh accu, atau dengan cara sederhana dengan menggunakan Battery Hydrometer. Cara penggunaan Hydrometer adalah dengan  mencelupkan ujung alat ini pada air Accu, kemudian menyedotnya.
  • hydrometer accuJika permukaan air accu berada pada bidang HIJAU , berarti kondisi air accu sangat baik.
  • Jika permukaan air accu berada pada bidang Putih, berarti kondisi air accu  masih relatip  baik.
  • Jika permukaan air accu berada pada bidang MERAH , berarti proses recharge kurang baik atau ada kerusakan pada alternator.
Pada saat Accu disetrum (recharge), cairan elektrolit akan bereaksi dengan material pada lempengan,  dan merubah permukaannya menjadi lead sulphate. Pada saat Accu digunakan (discharge), akan terjadi reaksi terbalik, yaitu  lead sulphate akan kembali berubah menjadi bentuk semula yaitu lead oxide dan lead. Jika mobil digunakan, proses ini akan berulang terus menerus. Tetapi proses ini tidaklah sempurna,  karena ada deposit yang terbentuk. Semakin lama, lapisan deposit Sulfat akan semakin tebal dan akan mengurangi  performanya. Pada ketebalan tertentu, deposit ini akan membuat accu tidak lagi bisa recharge, dan accu harus diganti.
accu edtaAda trick sederhana yang sering diterapkan oleh para penggemar mobil retro, untuk memperpanjang usia pemakaian Accu. Salah satunya adalah menghilangkan deposit sulfat, dengan menggunakan bahan dasar pengawet makanan yang berbentuk bubuk yang disebut EDTA ( ethylenediamine tetraacetic ) . EDTA untuk keperluan merontokkan deposit sulfat pada Accu, dibuat berbeda dengan bahan pengawet makanan, kodenya adalah : Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) . Pada beberapa toko kimia disebut sebagai “EDTA Teknis“. Secara praktek, penggunaan Na4-EDTA secara rutin setiap bulan, membuat masa pakai accu lebih lama 2-3 lipat atau sekitar hingga 4-5 tahun.
Cara pemakaiannya adalah sebagai berikut :
Bahan-bahan :
  1. Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) atau (EDTA Teknis).
  2. Air Destilasi (Aquadest) atau air accu botol BIRU. (bukan air accu zuur)
Alat-alat :
  1. Sendok Teh.
  2. Wadah.
  3. Battery Hydrometer.
  4. Lap untuk bersih-bersih.
Cara pengolahan :
  1. Siapkan 2-3 sendok teh  (1 gram) Na4-EDTA untuk 1 liter air Aquadest. Untuk accu yang sudah rusak, siapkan 4-6 sendok teh (10 gram) Na-EDTA untuk 1 liter air Aquadest.
  2. Campurkan bubuk Na4-EDTA dengan air accu (destilasi) di dalam wadah dan aduk hingga larut.
  3. Cek kondisi setiap lubang / cell Accu dengan hydrometer, biasanya kondisinya kan berbeda tiap cell. Cell yang ‘MERAH’ memerlukan campuran EDTA + air Accu lebih banyak ketimbang cell yang HIJAU (sehat).
  4. Buang air pada Accu sesuai dengan kondisi cell. Untuk hasil pengukuran yang berwarna “MERAH“, buang air accu lebih banyak dibandingkan dengan yang “HIJAU“.
  5. Kontrol ketinggian air Accu. Jika kurang tambahkan dengan air Accu botol biru.
  6. Untuk accu yang rusak, setelah ditambahkan campuran tersebut, harus di-ReCharging (charge ulang).
Hal-hal penting yang harus diperhatikan tentang Accu :
  • Accu termasuk benda yang mudah terbakar, oleh sebab itu jangan memindahkan posisi Accu mobil pada lokasi yang kurang aman.
  • Selalu meng-kontrol ketinggian air Accu. Jika kurang segera tambahkan karena akan mempengaruhi kinerjanya. Tetapi jangan sampai melebihi, karena Accu dapat meledak akibat tidak ada ruang untuk melepaskan uapnya.
  • Periksa terminal Accu. Jika ada kerak putih, gosok dengan sikat kawat atau siram dengan air panas jika sudah tebal. Kerak putih ini berbahaya karena dapat menggerus terminal dan membuat terminal dan elemen kabel saling mengikat.
  • Accu mengandung bahan beracun berbahaya, jangan sembarangan membuang Accu bekas. Umumnya pedagang aki menerima atau membeli aki bekas untuk didaur ulang. Selain menjaga lingkungan, Accu bekas ini dapat mengurangi biaya pembelian Accu baru.
  • Salah satu kelemahan Accu tipe “basah” yang digunakan pada mobil retro adalah tingkat penguapan cairan yang tinggi, yang dapat menyebabkan karat pada benda logam di sekitar Accu, bahkan dapat memperpendek umur Accu. Saat pengisian (recharge), akan keluar uap  dari lubang kecil seperti jarum di penutup cell. Dalam kondisi normal, uap yang keluar tidak terlalu besar, kecuali pada kondisi pengisian yang berlebih.  Pada Accu yang sudah berumur, penguapan akan lebih  besar. Untuk menghindarinya, gunakan penutup seperti lembaran  bahan karet di atas Accu.

MEMAHAMI CARA KERJA SAKLAR POWER WINDOWS

MEMAHAMI CARA KERJA SAKLAR POWER WINDOWS






Saklar di atas adalah saklar yang digunakan pada power window dan sentral lock. Sebenarnya saklar ini punya prinsip membalik arus. Jadi aplikasinya bisa digunakan untuk apa saja. Asal tahu prinsipnya.

Arus dari positif accu masuk ke saklar lewat kabel merah. Kemudian arus negative lewat kabel hitam.

Pada saat saklar dipencet di sebelah kiri, maka arus positif akan keluar lewat kabel biru, dan arus negative keluar lewat kabel hijau.

Pada saat saklar di sebelah kanan, maka arus positif akan keluar lewat kabel hijau, dan arus negative keluar lewat kabel biru.

Nah sekarang sudah tau prinsipnya silahkan mau dibuat apa saja menstinnya bias………………….

SAKLAR KOMBINASI KIJANG


Binggung dengan saklar kombinasi kijang?
gambar di atas ini mungkin bisa membantu kita untuk soket, bagian lampu kepala
dan tanda belok.

EFI DIESEL


COMMON RAIL EFI DIESEL

Dalam perkembangan sekarang ini mesin diesel lebih banyak diminati oleh beberapa kalangan. dahulu mesin diesel hanya digunakan oleh mobil niaga yang digunakan untuk mengangkut barang atau untuk angkutan umum.

Di era sekarang, mesin diesel mulai merambah ke kalangan mobil pribadi dan bahkan mobil mewah. mengapa?
Jika dilihat dari sisi tenaga yang dihasilkan, mesin diesel memiliki torsi yang lebih baik daripada mesin bensin pada tingkat rpm yang rendah. Hanya saja banyak kalangan dulunya mengeluhkan mesin diesel kasar. banrkah?

Ternyata teknologi tidak berhenti di situ saja, ketika orang mulai mengejar yang namanya efisiensi, maka mesin diesel bisa dijadikan alternatif pemecahan. Begitu kira kira menurut beberpa orang.

perkembangan mesin diesel saat ini akan kita lihat, salah satunya adalah sistem Common Rail Efi Diesel. berikut gambar skemanya :


Ada perbedaan dengan type diesel yang lama, yaitu sistem common rail ini digabungkan dengan sistem injeksinya yang dikontrol secara elektronik. type diesel yang lama injektor membuka karena tekanan bahan bakar, tetapi pada common rail yang membuka injektor adalah arus dari ECU. jadi injektornya prinsip kerjanya hampir sama dengan injekto mobil bensin.

Sedangkan tekanan bahan bakar yang dipompa oleh pompa, ditampung dahulu dalam common railnya. sehingga pada semua kondisi diharapkan sama tekananya.

jenis ini memeiliki beberapa keuntungan diantaranya :

Tekanan, jumlah dan waktu penginjecsian dikontrol secara elektronik, sehingga diperlukan akurasi kontrol mesin yang tinggi

Tekanan bahan bakar tinggi, sehingga menjamin atomisasi bahan bakar yang lebih baik

Tekanan bahan bakar tersedia setiap saat.

dari situ akan didapat peforma mesin yang :
1. peforma bagus dan irit bahan bakar
2. getaran dan suara mesin yang lebih halus
3. gas buang yang lebih bersih

MENDIAGNOSIS CODE PADA SUZUKI APV

MENDIAGNOSIS SENDIRI TROUBLE CODE PADA SUZUKI APV


MENDIAGNOSIS SENDIRI TROUBLE CODE PADA SUZUKI APV
Melakukan diagnosis trouble code bisa kita lakukan tanpa scantool, tetapi ini dapat dilakukan pada mobil type type tertentu, misalnya APV. Berikut ini langkah, langkah membaca truble code nya.
Soket diagnosis APV ada 2 buah satu di bawah kemudi yang lainya ada di sisi kiri pengemudi (dekat pintu). Jika menggunakan scantool kita ambil soket yang ada di bawah kemudi, jika tanpa scan tool kita ambil soket yang ada di sisi kiri pengemudi. Lihat gambar di bawah ini:




Gambar diatas menunjukkan pin yang harus di jumper saat kita akan melakukan diagnosis (tanpa scantool).
Langkah berikutnya adalah membaca pola kedipan dari MIL yang ada. Gambar berikut menunjukkan contoh pola kedipan MIL yang akan muncul :


Cocokkan DTC yang timbul sesuai dengan gambar di bawah ini :